Hadist Shahih

"Tiga hal yang apabila seseorang berada di dalamnya akan merasakan manisnya iman. Pertama apabila orang itu mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi cintanya kepada yang lain."
(Muttafaq 'alaih)

"Demi yang jiwaku dalam genggaman-Nya, tidak sempurna iman seseorang di antara kamu sampai aku lebih dicintai olehnya melebihi bapak dan anaknya."
(Muslim)

Abu Hurairah r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, "Lima macam dari fitrah (kelakuan yang tetap dari sunat para Nabi) yaitu khitan, mencukur rambut kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur kumis."
(Bukhari - Muslim)

"TIdak berkumpul satu kaum dalam majelis dan tidak disebut di dalamnya nama Allah serta tidak bershalawat kepada nabinya kecuali ditimpakan kepada mereka kebohongan. Kalau Allah menghendaki mereka akan disiksa dan kalau Dia berkehendak mereka diampuni."
(Tirmidzi)

Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Seorang Muslim adalah saudara bagi sesama Muslim yang lain; tidak boleh menganiaya atau membiarkan dianiaya. Dan barangsiapa memenuhi hajat saudaranya maka Allah akan melaksanakan hajatnya. Dan barangsiapa membebaskan kesusahan seorang Muslim maka Allah akan membebaskannya di hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang Muslim maka Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat."
(Bukhari - Muslim)

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Lihatlah kepada orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat kepada orang yang berada di atasmu karena yang demikian itu lebih layak supaya kamu tidak meremehkan nikmat Allah kepadamu."
(Bukhari - Muslim)

"Barangsiapa yang diinginkan oleh Allah sebagai orang  yang baik baik maka Ia memberikannya pemahaman dalam agama."
(Bukhari - Muslim dan Ibnu Majah)

Dari Abu Ayyub: Rasulullah saw berkata, "Barangsiapa puasa dalam bulan Ramadhan, kemudian ia puasa enam hari dalam bulan Syawal adalah seperti puasa sepanjang masa."
(Muslim)

Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya segala amal ibadah hanya sah dengan niat."
(Bukhari)

Dari 'Aisyah r.a. berkata, "Belum pernah aku melihat Rasulullah saw tertawa sehingga terlihat langit-langit mulutnya tetapi beliau selalu tersenyum."
(Bukhari - Muslim)

Tanpa Judul

Di atas bukit yang berkabut
di bawah luasnya langit yang terbentang
di bawah hangatnya pancaran sang mentari
ku berdiam mencari jati diri
ku angani apa yang ada di hadapanku
ku resapi apa yang ku rasakan
ku ingin kau tahu isi hatiku
rasa yang tersimpan rapi dalam kalbu
yang selalu ada dlam fikiranku hanya
" Di mana Kau pun berada, di hatiku Kau selalu ada "

Demi EngKaU Ya Rasulullah SAW

Ya Rosulalloh... Ruhii fidaak, nahrii ala nahrik, bi Abi anta wa Ummi ya Rosulalloh... Nyawaku sebagai tebusanmu, leherku demi lehermi, meski aku juga harus mengorbankan ayah ibuku... semua akan aku serahkan, agar tak ada satupun nyamuk yang menggigit beliau, agar tak ada satupun duri yang melukai kulit beliau...

ya Alloh, semunafik apapun hatiku, jadikanlah hatiku tak munafik!! Karena aku pun ingin merasakan cintaMu, cinta kekasihMu...

Kang siang - malam

"Kang Siang-Malam",julukan akrab seorang pemuda kurus kecil yang sehari-harinya menuntut ilmu di sebuah pesantren legendaris di Jawa Tengah. Julukan unik itu disematkan padanya karena sekitar selama 6 tahun, dia tak punya pakaian lain kecuali yang melekat di badannya.

Jika bajunya itu kotor,diapun mencucinya lalu menjemurnya di atas dinding kamar mandi yang kebetulan tak beratap. Hal yang membuat pemuda itu terpaksa bertahan di dalam kamar mandi seraya menunggu baju dan sarungnya kering. Karena memang tak punya lagi kecuali itu.

Sehari-hari,untuk menghidupi dirinya,dia dengan sukarela menjadi pembantu teman-temannya dengan jadi buruh liwet nasi. Dengan itu,dia bisa ikut makan gratis. Pernah suatu hari,tak ada apapun yang dimakannya,sampai dia terpaksa makan pangkal pisang untuk mengganjal perutnya,yang membuatnya pingsan tersungkur karena lapar.

Dia pernah bertutur, segala jenis daun pernah dicobanya,dijadikan sayur,kecuali daun bambu,karena jika direbus,semakin kaku.

Dia benar-benar miskin, sampai mau pulang pun tak bisa. Jadi setiap musim liburan tiba,saat semua santri bersuka cita pulang kampung,"Kang siang-malam" harus menelan ludah menahan keinginan itu. Pantang baginya berhutang. Akhirnya dia pun sendirian di pondok besar yang kini tiba-tiba sunyi tak berpenghuni.

"Kang siang-malam" tak pernah merasakan manisnya uang kiriman dari orang tuanya,malah saat berkirim surat minta uang,dia mendapat jawaban pedih dari ayahnya,"kamu sudah usia baligh,aku tak ada kewajiban menghidupimu lagi". "Kang siang-malam" maklum,sebab orang tuanya juga sangat miskin.

Sekali dia punya uang,diberi sama Kyainya. Gembira tak bisa dibayangkan. Akhirnya dia beli Singkong yang dikeringkan,Gaplek,dan dia jemur. Namun baru saja dia tinggal gapleknya itu,ternyata gapleknya diserbu rombongan bebek. Yang pasti gaplek itu tak bisa lagi dimakan,raib lah kesempatan makan enak yang cuma sekali itu,dan dia hanya bisa menangis melihat gapleknya yang malang.

Pernah pula dia menangis pilu sebab dipanggil "pencuri",gara-garanya tiap malam dia ke dapur mencari sisa-sisa kerak nasi untuk dikumpulkan dan dimakan,mengganjal perutnya yang sejak pagi tak terisi.

Meski seperti itu,kesemangatan belajarnya luar biasa,tak ada yang setekun dan segigih "Kang siang-malam". Ribuan bait syair dihafalnya di luar kepala,dia bahkan menjadi salah satu pelajar terbaik di masanya.

Dia menghadapi hidupnya yang pilu itu dengan kesabaran luar biasa,dia selalu ceria,meski dalam hatinya mungkin menyimpan lara. Tak ada satupun dari ribuan santri yang tak mengenalnya,dia menjadi teladan bagi teman-temannya. Kemiskinan sama sekali tak berpengaruh pada daya juang tingginya dalam mencari ilmu.

Perubahan,itu yang dia inginkan, Sebelumnya,dia hanya bocah dekil penggembala kambing dan sapi. "Kang siang-malam" kecil menerawang,jika dia hanya begini saja,maka kehidupannya tak akan pernah berubah. Akhirnya dia memutuskan untuk berkelana,mencari ilmu,merubah hidup dan masa depannya.

Untuk menghilangkan dahaga ilmunya,"kang siang malam" nyambi sebagai penjaga koperasi kitab di pesantrennya,dengan itu dia bisa belajar dan baca gratis. Mau beli buku dari mana? Uang buat makan saja tak ada.

Hingga pada suatu ramadhan,dia berkenalan dengan seseorang dari pesantren lain (tradisi pesantren,jika Ramadhan tiba,terjadi "pertukaran pelajar" antar pesantren untuk tabarrukan di pesantren lain). "Kang siang-malam" begitu akrab dengan teman barunya tadi.

Ramadhan pun usai,dan "Kang siang-malam" kembali dengan aktivitasnya lagi. Sampai suatu saat,dia mendengar bahwa teman barunya itu telah berhasil belajar ke Makkah. "Kang siang-malam" terperangah,dia ternganga,jiwa petualang dalam dirinya mendadak membuncah,dia juga ingin ke Makkah,bagaimana bisa belajar ke sana. Dia sama sekali lupa,bahwa dia teramat sangat miskin.

Akhirnya dia pun mencari jalan,dan dia pun pulang,menceritakan keinginannya pada orang tuanya. Namanya orang desa,petani lugu,orang tuanya pun bercerita-cerita perihal keinginan anaknya pada siapa saja. Namun komentar yang didapat oleh orang tuanya,begitu pilu, dan menyakitkan hati. "Hah? Apa? Ke Mekkah? Orang Mustahiq zakat kok ingin ke Mekkah,jangan mimpi!". Kesedihan tak terkira dirasakan orang tua "kang siang-malam" atas cemoohan itu. "Kang siang malam" pun juga kelu,kelu sekali mendengar kalimat itu,hatinya tercabik-cabik. Tapi dia sadar,memang miskin,tapi keyakinannya kuat,tak ada yang tak mungkin bagi Allah Ta'ala.

Hingga akhirnya nasib berpihak padanya. Suatu hari,seorang Syaikh dari Makkah datang Muhibah dakwah ke Indonesia,dan "Kang siang-malam" memberanikan diri menemui ulama agung itu,mengutarakan keinginannya. Dan sang Syaikh langsung mengajaknya.

Ya ! "Kang Siang-Malam" akhirnya benar-benar berangkat ke Makkah,impiannya tersampai,tak ada seorang pun yang tahu,tak juga orang tuanya. Hingga beberapa bulan kemudian,dia berkirim surat pada orang tuanya,mengabarkan bahwa dia telah berada di Makkah. Ibunya seketika terduduk lemas di tanah,tak percaya sekaligus haru dan bahagia tak terperi,keluarga semiskin itu,yang hanya makan nasi seminggu sekali,anaknya bisa ada di Makkah,Allahu Akbar,Maha suci Allah,benar-benar mimpi di siang bolong. Entah bagaimana pula wajah orang yang pernah mencemoohnya mendengar kabar itu.

Sejak itu,kehidupan "Kang siang-malam" berbalik. Allah membalas segala kesabarannya semenjak kecil. Kehidupan barunya penuh madu. Hingga dia pulang kembali ke tanah airnya setelah 10 tahun di tanah suci,menyebarkan ilmu yang didapatnya,dan kini,"Kang siang-malam" termasuk salah satu ulama' yang disegani serta diperhitungkan di kabupatennya,dan lebih daripada itu. Kegigihan dan kesabaran serta kesemangatan dan daya juang yang langka,yang seolah sangat mustahil,membuahkan madu kehidupan yang sangat indah... Masya Allah Laa Quwwata illa Billah

"Kang Siang-Malam",dengan keadaannya yang menggiriskan hati itu, mengajarkan pada kita keberanian untuk bermimpi,bercita-cita tinggi dengan keyakinan penuh untuk meraihnya,serta rasa tawakkal,sabar,ridho dan pasrah yang luar biasa pada Allah Ta'ala
"Kang Siang-Malam", Lelaki pemilik himmah,kemauan,yang meruntuhkan gegunungan.. Himmatur rijal tahdimul jibal

- - - o o o - - -

Kisah di atas,adalah kisah yang kuletakkan di atas nampan pualam,dan kubungkus dengan tilam. Kisah utama yang selalu jadi inspirator sekaligus motivator serta cambuk pelecut bagiku dan seluruh adik-adikku,karena kisah di atas,adalah kisah nyata masa lalu orang tuaku. Kisah yang dialami sendiri oleh Babaku.

Semoga Allah Menjagamu dan Memberkatimu selalu dalam perjuanganmu, Baba :-)

Pernah suatu hari,Umiku memergoki Babaku sedang menangis dalam diam,sembari beliau memperhatikanku dari balik jendela rumah, beliau menitikkan airmata saat melihatku dengan begitu ceria bersepeda. Kala umiku bertanya,ada apa,lirih Babaku menjawab, "Kecilku dulu tak pernah merasakan seperti apa yang dirasakan anak-anakku sekarang. Alhamdulillah,cukup aku saja yang merasakan pahitnya hidup itu".

Semoga teman-teman bisa mengambil pelajaran dari kisah di atas :)

SUMBER : ALAWY AMER QOLAWUN
kisah ini aku copas sebagai motivasi bagi diriku, agar bersemangat lagi untuk segalanya

belajar nggawe puisi gk bermutu

Saat cinta mengetuk pelan indah nan syahdu di kalbu
dan saat hati tak karuan karena perasan cinta itu
tersenyum gembira tiada tara
menangis keras tanpa duka
berselimut air mata yang selalu berkaca kaca di mata

dan tak ada lagi apa artinya nyawa
menggebu gebu ingin bertemu
bersimpuh di hadapmu
mengutarakan semua rasa itu

pandanglah aku dengan kasih sayangmu kasih
sungguh aku ingin mencuri perhatianmu
aku ingin namaku kau sebut
sebagai obat pelipur lara semua rasaku padamu

biarlah

Biarlah aku tak punya pacar
yang penting aku ingin punya istri yang sholehah, cantik, berjilbab, dan taat. ya maksimal kayak pemain KCB lah hehehehehehe.,.,, :D
tidak muluk muluk kok kriteria wanita yang aku inginkan untuk menjadi pendamping hidupku ya seperti di bawah ini lah :
  • Cantik, cantik itu pasti bagiku, karena qlo kita mempunyai istri yang cantik itu bisa memberikan ketentraman dan ketenangan tersendiri dalam hati.
  • Seagama, syarat wajib bagiku.
  • Berjilbab, itu wajib bagiku, karena sudah menjadi aturan agama, juga memberiku pandangan yang kharismatik bagiku.
  • Ta'at, taat kepada Allah dan Rassulnya, dan juga taat kepadaku.
  • Mau menerima aku apa adanya.
  • Bisa mendidik anak seperti apa yang aku inginkan, yang lebih menjurus ke Agama.
Meskipun aku sadar dengan keada'anku, dan diriku sendiri tapi maksimal seperti yang ada di atas lah Insya Allah aku selalu berdo'a kepada ALLAH SWT dengan keinginanku itu. semo9a terwujudkan Amiiiin.

Dempel, 13 Juli 2010,  30 Rajab 1431

Aku takut :'(

Aku takut kehilangan cintaku kepadaMu.,.,.,.,
aku takut kalau membuatMu marah.,.,,.,
aku takut membuatMu kecewa.,.,.,.,.,.
aku takut terjerumus dalam nikmatnya dunia yang fana.,.,.,.,
aku takut kalau diriku belum sepenuhnya bisa cinta kepadaMu
aku tak bisa mencintai orang lain untuk menggantikan cintaku kepadaMu
hati ini sudah milikMu
hati ini tulus ikhlas untuk mencintaiMu, sampai ajal dan kehidupan abadi membawaku

Apa aku salah

Apa aku salah bila mencintaimu
apa aku salah bila ku katakan cinta padamu
apa aku salah dengan perasaanku yang ada di hatiku ini
rasa cintaku ini tulus dari lubuk hatiku
apa aku salah bila mengexpressikan rasa cintaku padamu
karena kau yang pertama aku cintai dan selalu ada di hati

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda, Semoga Bermanfaat.. :) :D

Allah Karim

Asma ul Khusna

Diberdayakan oleh Blogger.

Postingan

Perangai

Sepercik Pemikiran

Jabir bin Samurah meriwayatkan, Betis Rasulullah kecil dan lembut (sesuai dengan postur tubuh beliau) Tawa Rasulullah adalah senyuman. Ketika saya memandang beliau, saya dapat menyatakan, ‘Kedua mata beliau sangat hitam, namun bukan disebabkan oleh celak’ (HR Tirmidzi, Ahmad dan Hakim)
Abdullah bin Harits bin Jaza’ meriwayatkan, Saya tidak pernah melihat seseorang yang lebih sering tersenyum daripada Rasulullah. (HR Tirmidzi dan Ahmad)
Allohumma Sholli Wa Sallim Wabarik Alaih