Malam jum'at 17 Juni 2010,

Saat niat akan datang di acara maulidmu Ya Rasul, aku kuatkan niatku ini dan aku berangkat menuju majelis itu, dengan hati gembira dan tangis dalam hati aku berangkat dengan mengendarai sepeda motor milikku, tapi di tengah perjalanan itu hampir saja Maut menjemputku, dengan kecepatan tinggi aku hampir saja menabrak orang ku tau dengan kecepatan itu mungkin orang yang aku tabrak itu bisa mati dan diriku sendiri akan terpental jatuh dan mati,. andai itu terjadi bahagia diriku bisa mati dalam niat menujuMu, tetapi betapa rugihnya diriku yang mati sebelum meminta maaf kepada kedua orang tuaku, sanak keluargaku, teman - temanku, wanto dll, karena kepada merekalah aku mempunyai salah dosa. dengan kejadin itu Aku ingat Mati, aku ingat akan dosaku, Ya Allah Ampunilah semua dosa dosaku, aku sadar akan banyaknya dosaku, hikz.,hikz..,hikz,. Ya Allah apabila engkau mengkehendaki hambamu ini menjadi orang yang baik dan beruntung, aku memohon kepadaMu bimbinglah aku Ya Allah, sungguh dalam Hatiku hanya ada Engkau Ya Allah dan Rasulullah, Kuatkanlah Iman, Islam dan taqwaku padamu Ya Allah, ku menagis ya Allah memohon ampun padamu di bulan Rajab ini ya Allah ku bertaubat kepadamu ya Allah atas segala dosa dosaku padaku, atas semua Hak ku kepadamu yang belum sepenuhnya bisa aku lakukan, aku hanya manusia lemah yang selalu merindukanMu dan Rasulullah.  

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda, Semoga Bermanfaat.. :) :D

Allah Karim

Asma ul Khusna

Diberdayakan oleh Blogger.

Postingan

Perangai

Sepercik Pemikiran

Jabir bin Samurah meriwayatkan, Betis Rasulullah kecil dan lembut (sesuai dengan postur tubuh beliau) Tawa Rasulullah adalah senyuman. Ketika saya memandang beliau, saya dapat menyatakan, ‘Kedua mata beliau sangat hitam, namun bukan disebabkan oleh celak’ (HR Tirmidzi, Ahmad dan Hakim)
Abdullah bin Harits bin Jaza’ meriwayatkan, Saya tidak pernah melihat seseorang yang lebih sering tersenyum daripada Rasulullah. (HR Tirmidzi dan Ahmad)
Allohumma Sholli Wa Sallim Wabarik Alaih