Kini aku merasakan seperti mereka yang rasakan, selama ini tak terbesit perasaan ini di benakku, ternyata begini rasanya menjadi anak yatim, ternyata begini rasanya menjadi anak yang di tinggal orang tuanya, sedih, perasaan tak karuan, pikiran melayang, meski selalu mencoba untuk ikhlas dan melupakan sejenak, tapi itu tak bisa, seperti ada yang hilang dalam diriku, kiranya separuh jiwaku telah pergi dahulu, ini kesedihanku, dan perasaan ini sepertinya mereka mereka juga merasakan, yang biasanya waktu ada orang tua, meskipun kita belum bisa memberikan yang terbaik kepada mereka akan tetapi dengan melihatnya, dengan menatap wajahnya saja hati kita sudah tenang bukan kepalang dan kini setelah dia pergi hati ini terasa bimbang, guncang, gusar, orang tua yang biasa di jadikan pertimbangan pertimbangan soal penyelesaian masalah yang harus di putuskan dengan keputusan yang bijak dan yang terbaik dengan cara curhat, itu lah orang tua dengan senyum dan pesan terbaiknya, membuat aku rindu.
dan mungkin kesedihanku ini belum seberapa, masih besar kesedihan Saat Rasululloh dulu, sedikit cerita,. : dulu Rasululloh sudah di tinggal ayah handanya saat Rasululloh masih dalam kandungan sang bunda tercinta sayyidah Aminah, setelah lahir Rasululloh yang di asuh ibundanya tak lama juga berpisah dengan ibunnya sejenak untuk di asuh oleh ibu susuanya halimatus sa'diyah dari bani sa'ad, setelah itu saat Rasululloh umur 4-5 tahun beliaudi kembalikan kepada samh bunda, dan umur 5 tahun beliau di tinggalkan oleh ibundahnya tercinta untuk selamanya dan kini beliau menjadi yatim piatu, bayangkan dengan umur segitu sudah di tinggal ayah dan bundahnya betapa menyayat kesedihan itu, setelah itu di umur beliau yang ke 5 tahun beliau di asuh oleh kakeknya Abdul mutholib, yang senangtiasa melindunginya dan menyayanginya, setelah beberapa tahun di asuh oleh kakeknya, pada umur 8 Tahun Rasululloh di tinggal wafat oleh sang kakek tercintanya, yang senang tiada melindungi beliau dari apapun itu, dan sesuai wasiat sang kakek Abdul Mutholib sebelum wafat agar Rasululloh Muhammad kecil di asuh oleh sang pamannya Abu tholib, dan kala itu sang paman yang merawat, mengasuh, mengasihi, mencintai dan melindungi beliau dari segala hal,. itulah cerita singkat Manusia termulia se jagat semesta ini, seorang insan yang kamil. betapa perihnya penderitaan beliau, betapa perihnya kesedihan beliau. beliau sudah yatim piatu. maka kesedihanku ini bukanlah apa apa, dan yang harus aku lakukan adalah tetap terus taqdim, berbakti, taat, patuh terhadap kedua orang tua, baik beliau masih hidup atau pun telah tiada. dan selalu memohonkan ampun untuk beliau.
' takkala Rasululloh menziarahi kuburan ibunda tecinta beliau, beliau memohonkan ampun untuk ibundanya, tapi Alloh menolaknya, Rasululloh pun menangis tergugu gugu berderailah air matanya dan para sahabat di sekitar beliau pun melihat beliau menangis, mereka ikut menangis, di situ alloh menonal permohonan ampun Rasululloh untuk ibundanya, bukan karena dosa bsar atau lainya, akan tetapi alloh menolaknya karena ibundanya itu tak ada dosa, dan nasabnya itu terjaga, maka Rasululloh pun menangis terharu oleh karena itu, maka Rasululloh bersabda, dulu aku melarangmu untuk Ziarah kubur, maka sekarang Ziarah lah ke kuburan, mohonkan ampun kepada mereka, karena dengan ziarah, dapat mengingatkan kamu akan kematian, dan akhirat'
teguh
*pagi grimis 23-12-2013