Kunci sukses Dunia Akhirat

 Teryata Alloh lebih mencintaimu untuk kembali di sisinya, melepaskan semua beban'' yang ada, Tenang mak jgn gelisa, ini anakmu, do'a dan kiriman, ank sholeh selalu tercurah untukmu, sbg wujud cintaku, Kembali indah, di hari jum'at mubarok dgn kalimat Alloh

Oh ibu ,. kau yang mencintaiku sangat,
cintamu kepada kami anak'mu tanpa batas,
kau yang lebih mengerti tentang diriku,
kau yang bisa sebagai pelipur laraku di saat ku tatap wajahmu,
kau yang ku jadikan sahabat begitu dekat tempatku curhat,
kau yang memberiku petuah petuah indah,
sejak kecil kau curahkan cinta dan kasih sanyangmu dengan penuh
kala aku sakit kau perhatikanku dengan kasihmu,
Ridhomu adalah Ridho tuhanku
Ridhomu pula surga tuhanku
pengabdianku belum bisa menyamai  helak'an nafas saat melahirkanku
Ini cita citaku, aku akan mengangkatmu tinggi



teringat ceritamu sejak kecil kau sudah di coba
akan tetapi Alloh maha mengetahui dirimu
sifatmu indahmu itu membuahkan hasil indah di akhir hayatmu
kau sabar saat di uji
kau ikhlas saat ujian menerpa
Alloh ya Alloh berderai air mataku jika ku ingat beliau
dan jika ku di ambang keresahan karena ingatku padamu ibu, ku ambil tasbihku, ku lantunkan selawat pahalanya untukmu ibu, ku latunkan yassin untukmu,. agar kau senang di sana, gembiralah ibu, sekarang kau sudah tenang di sana. tenang lah ibu ini anak'mu selalu mendo'akan dan mengirimkan sesuatu kepadamu sebagai pengabdian anak sholeh kepadamu

bukankan dalam hadis rasul pernah berkata, kalau mati itu senang dan menyenangkan, bagi orang islam yang baik dengan mati dia sudah bisa instirahat dengan tenang, dan jika orang buruk maka dia sudah senang orang lain dari gangguanya

'' Kalau ingin sukses Dunia Akhirat, kuncinya adalah mengabdilah dan patuhlah terhadap kedua Orang tua mu, baik itu masih hidup atau pun mereka sudah mati "


0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda, Semoga Bermanfaat.. :) :D

Allah Karim

Asma ul Khusna

Diberdayakan oleh Blogger.

Postingan

Perangai

Sepercik Pemikiran

Jabir bin Samurah meriwayatkan, Betis Rasulullah kecil dan lembut (sesuai dengan postur tubuh beliau) Tawa Rasulullah adalah senyuman. Ketika saya memandang beliau, saya dapat menyatakan, ‘Kedua mata beliau sangat hitam, namun bukan disebabkan oleh celak’ (HR Tirmidzi, Ahmad dan Hakim)
Abdullah bin Harits bin Jaza’ meriwayatkan, Saya tidak pernah melihat seseorang yang lebih sering tersenyum daripada Rasulullah. (HR Tirmidzi dan Ahmad)
Allohumma Sholli Wa Sallim Wabarik Alaih