Senandung Kematian


Jika tela tiba masanya, pupuslah sudah semua keceriaan, kesenangan, kenikmatan yang fana..
terdengar dengungan deru tangis memecah, tersirat kesedihan tampak di wajah mereka.
kaku beku karena unsur panas dalam jiwa telah sirna
dan tak ada lagi unsur udara di jiwanya,
di permak se indah mungkin seperti awalnya dia ada.,
harum haruman se akan menghiasi sebujur jasad itu
di sucikan dia sebelum menghadap yang maha suci
di baringkannya jasad di tempat yang suci untuk terakhir kalinya.
iring iringan mengantar kepergianku, sedang aku menangis terharu tersimpuh kala kekasih yang di cinta
menjemput hadirku..
akhirnya perjalanan itu telah berakhir dengan di tandainya gundukan tanah dan sepasang nisan bertatakan secarik nama yang
entah pada akhirnya itu meninggalkan kenangan atau mengalir saja tanpa di kenang..
dan kehidupan yang damai telah di hadapnya, air mataku tak hentinya mengalir bagaimana tidak sedang sekat yang kuat
yang selama ini menjadi pembatas aku dengan kekasihku itu telah usang di akhir masa,
sekarang tinggalah pertanggung jawaban yang menungguku
aku sadar akan dosaku semasa hidup
aku tahu akan salah salahku
dan kini perjalanan panjang masih ada di depanku, sedang aku tak punya bekal apapun jua,.
tinggalah Cinta tulus yang terbungkus dalam hati sebagai bekalku ini,.
ya tuhan...,... maafkan aku,
beruntung atau tidak, aku tidak tahu..
khusnul khotimah atau tidak, aku pun tidak tahu
masuk surga atau neraka, aku pun tak tahu.
selamat atau tidak aku jua tidak tahu.,
ya alloh aku hanya mengharap Ridhomu, kasih sayangmu, cintamu.. dan kasih sayang dan cinta Kekasihmu Muhammad Rosululloh

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda, Semoga Bermanfaat.. :) :D

Allah Karim

Asma ul Khusna

Diberdayakan oleh Blogger.

Postingan

Perangai

Sepercik Pemikiran

Jabir bin Samurah meriwayatkan, Betis Rasulullah kecil dan lembut (sesuai dengan postur tubuh beliau) Tawa Rasulullah adalah senyuman. Ketika saya memandang beliau, saya dapat menyatakan, ‘Kedua mata beliau sangat hitam, namun bukan disebabkan oleh celak’ (HR Tirmidzi, Ahmad dan Hakim)
Abdullah bin Harits bin Jaza’ meriwayatkan, Saya tidak pernah melihat seseorang yang lebih sering tersenyum daripada Rasulullah. (HR Tirmidzi dan Ahmad)
Allohumma Sholli Wa Sallim Wabarik Alaih