kangen


Rindu yang menghujam dada
Hati terasa terkoyak menggetarkan jiwa
Siapalah aku ini dan siapa kamu
Ku sadari itu
Maafkan kelancanganku yang telah menyebut nyebut namamu
Dan maafkan aku yang selalu mendendangkan syair keindahanmu
Itu semua membawa keberkahan untuku dan untukmu
Aku tak ubahnya seorang perindu yang menyembunyikan malu
Adakah kau menyapaku petang nanti

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda, Semoga Bermanfaat.. :) :D

Allah Karim

Asma ul Khusna

Diberdayakan oleh Blogger.

Postingan

Perangai

Sepercik Pemikiran

Jabir bin Samurah meriwayatkan, Betis Rasulullah kecil dan lembut (sesuai dengan postur tubuh beliau) Tawa Rasulullah adalah senyuman. Ketika saya memandang beliau, saya dapat menyatakan, ‘Kedua mata beliau sangat hitam, namun bukan disebabkan oleh celak’ (HR Tirmidzi, Ahmad dan Hakim)
Abdullah bin Harits bin Jaza’ meriwayatkan, Saya tidak pernah melihat seseorang yang lebih sering tersenyum daripada Rasulullah. (HR Tirmidzi dan Ahmad)
Allohumma Sholli Wa Sallim Wabarik Alaih