Titian hidup



                Inilah jalan tuhan yang telah di tetapkan kepadaku, semua tersetting rapi sedemikian rupa untukku, aku gak boleh menangisi atau pun menyesalinya, serahkan semua kepada sang pencipta, sang pemelihara, yah meskipun bila di pikir begitu pahit nan menyesakkan, akan tetapi sekenario tuhan pastilah yang terbaik, ini kisahku, kisah ini aku awali dari 6 tahun silam tepatnya tahun 2008 saat aku mengakhiri masa sekolah smk,
Mengulas perjalanan itu.

# tahun 2008
                Tahun itu aku yang sendirian di tinggal kedua orang tuaku merantau ke kalimantan pada tahun 2006 beliau berangkat, aku pun tinggal bersama nenek dan adiku perempuan yang baru awal masuk pondok pesantren, saat itu aku di landa bingung, ingin kuliah tapi kasihan orang tua, tak ada sepeda hidup masih terlunta lunta, dan orang tuaku itu sangat mengerti dengan keinginanku dan sangat mengerti sikapku terhadap beliau, hingga akhirnya aku pundi rumah sementara membantu di tokonya pak wasito toko servis dan penjualan komputer di situ belajar sambil membantu sambil mengasah keterampilan, di situ aku dengan temanku saipudin,  hingga di toko situ buka warnet yang pertama kalinya di daerah situ, cukup menyenangkan tapi itu semua tak berlangsung lama sekitar 9 bulanan. Dan di akhir tahun 2008 awal tahun 2009, aku mengalami musibah tepatnya desember tgl 25 pas natal kakiku keseleo, padahal aku sudah berencana akan berangkat ke Kalimantan untuk menyusul orang tua.
#tahun 2009
                Di awal tahun 2009 aku mulai belajar buka usaha jual pulsa ponsel seluler, ya temanku saipudin ini mengajakku bisnis itu, lumayan untuk kegiatan di rumah, 1 bulan setengah akhirnya kakiku sembuh, di tahun ini pula aku sering di ajak ke acara acara manaqib atau pun haul akbar atau pun acara maulidurasul Saw sama dengan mbah heru ya memang sejak kemarin saat tahun 2008 pas di pak ito aku sudah sering di ajak ke acara acara, tahun ini tepatnya bulan mei aku di belikan sepeda motor supra x 125, Alhamdulillah sepeda ini berguna untuk ngantar jemput adiku di pondok, selang beberapa bulan ibu mengalami sakit waktu di Kalimantan beliau pulang dengan bapak dan adik kecilku, entah itu kolestrol atau infeksi bekas oprasi batu ginjal di tahun 2005 lalu, dan akhirnya aku mengantar ibu untuk berobat jalan di rumah sakit muhammadiyah lamongan kurang lebih 8 bulanan lah yang pengobatanya setiap 2 minggu sekali, dan Alhamdulillah sembuh, adiku sekolah di jawa sini masuk kelas 1 MI, waktu itu puasa dan setelah lebaran aku bantu di warnetnya wanto ya hitung hitung sambil jagain adik yang masih sekolah MI dan ngantar jemput, setahun waktu tak terasa begitu cepat. Hingga sudah memasuki tahun 2010
#tahun 2010
                Masih di awal tahun 2010 aku masih membantu di warnet kurang lebih 10 bulan lah, itu pun juga di sini aku mengurusi pembangunan pondasi rumahku, dan di tahun ini pula aku beli laptop, setelah aku sudah tidak bantu di warnet lagi, dan ibu sudah sembuh adik sudah bias sekolah sendiri naik sepeda, aku pun. Ya di tahun ini pula aku belajar jadi kuli bangunan untuk rumahku sendiri, aku mengurusi semua belanja material, keuangan, kebutuanya, pembangunannya, semua aku yang mengurusi. Hingga Alhamdulillah di tahun ini 2010 Rumahku sudah berdiri meskipun belun keramikan ataupun lepok’an.
#tahun 2011
                Januari awal tahun 2011 perbaikan rumah di mulai lagi dan aku yang mengurusi semua, aku dan emak berjuang untuk menyelesaikan semuai ini dan bapak yang berjuang sebagai ujung tombak utama untuk keuangan, januari sudah mulai ngelpok molester melamir sampai bulan februari, maret terbesit keinginan untuk pergi ke Kalimantan persiapan pun sudah di siapkan semua, barang barang sudah terbungkus rapi, 4 april 2011 aku mengalami musibah, batal sudah untuk ke Kalimantan, kiranya aku di suruh di rumah dulu sepertinya, hingga setelah lebaran haji aku pergi ke samarinda di akhir tahun 2011, di sana aku sudah berusaha tapi belum di kehendaki untuk sukses, hingga waktu februari tahun 2012 aku pun kembali ke jawa lagi, di bulan desember tahu ini pula gianto nikah alhamulillah aku bias hadir.
#tahun 2012
                Setelah kembali ke jawa, selang 1 bulan mas adi nikah Alhamdulillah aku bias hadir.  Dan aku nganggur beberapa bulan sampai lebaran, entah 5 bulanan lah, dan setelah lebaran idhul adha di tahun 2012 ini aku berangkat ke Kalimantan di sampit di tempatnya bapak, akhirnya  aku kesampaian untuk kesana. Tapi di sana aku tak begitu lama hanya 3 bulan lebih
#tahun 2013
 februari tgl 15 2013 aku sudah kembali ke jawa lagi karena emak mendaftarkan aku ke pengairan, dan maret sudah mulai masuk kerja, aku pun pulang. Tahun ini aku beli motor vario, aku mulai masuk kerja, selang satu bulan aku memperbaiki pintu kusen dan candela untuk di plitur selang satu bulan emak merasakan sakit.. ya Alloh sepertinya ini sudah engkau atur sedemikian rupa yang terbaik, agar aku di rumah menjaga ibuku sakit, hingga saat pilu operasi 2 kali, terus kemoterapi sampai puncaknya di bulan desember  emak kembali ke hadiratnya, terasa pilu, tapi semua ini ketetapanmu, aku pun ikhlas ridho
#tahun 2014
                Awal tahun yang masih berselimut haru duka, tak banyak kegiatan yang aku lakukan, sama seperti biasa yaitu pagi kerja, januari pas bertepatan dengan malam maulidurasul Saw pas acara 40 harinya emak, orang memandang dengan sebelah mata, tapi tak tahukah mereka dalamnya hati seseorang, memang jika mengingat usia, terasa malu, kalau ini taqdirku kau mau apa, aku hanya berjalan sesuai garis yang di tetapkan, lalu apa yang ku dapatkan dari 6 tahun yang berlalu ini, banyak point yang ku dapatkan, misalnya pengabdian, belajar, dsb
                Apa yang kau dapat selama itu, ya 6 tahun bukan waktu yang singkat, ya memang jika di fikir fikir pasti menjadi beban di hati dan fikiran, tapi kalau kita kembalikan kepada Alloh, maka kita akan mengerti, hadza min fadhli robby , semu itu fadhal dari Alloh dan semua itu pasti ada hikmahnya, memang begitu banyak hikmah yang kurasakan itu, ku kembalikan semua kepada Alloh, aku ikhlas dengan semua itu.
                Di saat para teman atau siapa pun dia yang berjiwa muda, ada yang kuliah, ada yang bekerja merantau atau pun mandiri, sedang aku sendiri hanya di rumah, ya tapi ini semua kan aturanNya, kita tidak tahu besok atau lusa kita bagaimana, atau kita masih hidup atau tidak, di saat mereka yang masih muda dan di hari tuanya merawat orang tua, lain sebaliknya dengan aku, aku menghabiskan masa muda ku untuk melayani orang tua, hingga beliau tiada, dan setelah itu adalah awal dari kemandirianku. Tapi pengabdianku tidaklah cukup sampai di sini, sampai nanti di batas waktu tak bertepi aku tetap mengabdi, do’akan aku emak.
                Memang meskipun banyak orang memandang sebelah mata kepadaku,tak apalah,. semua hanya Alloh yang tahu, oleh sebab itu ojo kemenyek kito iku podo kabeh yoiku hamba Alloh
               

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda, Semoga Bermanfaat.. :) :D

Allah Karim

Asma ul Khusna

Diberdayakan oleh Blogger.

Postingan

Perangai

Sepercik Pemikiran

Jabir bin Samurah meriwayatkan, Betis Rasulullah kecil dan lembut (sesuai dengan postur tubuh beliau) Tawa Rasulullah adalah senyuman. Ketika saya memandang beliau, saya dapat menyatakan, ‘Kedua mata beliau sangat hitam, namun bukan disebabkan oleh celak’ (HR Tirmidzi, Ahmad dan Hakim)
Abdullah bin Harits bin Jaza’ meriwayatkan, Saya tidak pernah melihat seseorang yang lebih sering tersenyum daripada Rasulullah. (HR Tirmidzi dan Ahmad)
Allohumma Sholli Wa Sallim Wabarik Alaih