Renungkan
Jika kita menyukai dan
mencintai sesuatu, pasti kita akan sering menyebut sesuatu itu. Bahkan kita
akan berusaha untuk menjaga keadaan dari sesuatu yang kita cintai itu dengan
baik. Apapun akan kita persembahkan demi sesuatu tersebut. Ketika kita
menjadikan perabotan rumah tangga sebagai salah satu hal yang kita suka dan
cintai, kita pasti akan senantiasa merawatnya, acapkali membersihkannya,
menatanya dengan rapi serta senantiasa menjadikannya sebagai salah satu
perhatian utama. Sesuatu pembicaraan dan tulisan yang bernuansa seputar masalah
perabotan akan menjadi sangat menarik dan jadi perhatian utama kita. Benar
bukan?
Lain lagi jika kita tergolong seorang yang
menyukai dan mencintai kebersihan. Ke sudut manapun pandangan mata kita
tujukan, pasti hal pertama yang menjadi perhatian kita adalah soal
kebersihannya. Jika di suatu sudut yang kita pandang kita jumpai dalam keadaan
kotor, pikiran kita pasti menjadi terganggu dan berkeinginan untuk segera
membuat keadaan yang terlihat kembali bersih. lain lagi jika kita sudah kelewat
mengagumi seseorang dan menjadikannya idola. Kita pasti akan sering menyebut
namanya, baik didepan orang banyak dengan cara menceritakan segala kelebihannya
hingga bahkan sampai bermimpi tentangnya disaat tidur.
Namun sadarkah kita, kaum muslimin khususnya,
bahwa ada sosok seseorang yang sudah hampir kita lupakan. Sebaik-baik makhluk
yang Allah SWT hadirkan ke dunia. Sosok yang sesungguhnya wajib menjadi
idola dan teladan. Sosok yang selayaknya senantiasa dirindukan dalam setiap
tarikan nafas, dalam setiap gerak gerik dan tindak tanduk keseharian. Sosok
yang diimpi-impikan untuk dapat diteladani akhlaknya. Sosok yang terlahir
dengan membawa kesempurnaan dan untuk menyempurnakan akhlak. Tiada yang ia bawa
kecuali peringatan-peringatan untuk menetapi jalan kebaikan dan kebenaran
menuju sebuah cinta yang hakiki, yakni cinta kepada Allah SWT dan
meng-esakan-Nya.
Saudaraku, dialah Rasulullah, Nabi Muhammad SAW,
penutup para Nabi, Sang pembawa risalah kebenaran ilahi. Saat ini, sudah sejauh
mana rasa cinta kita benar-benar menghunjam dihati terhadap beliau SAW? Ucapan
apa yang keluar dari bibir kita saat nama beliau SAW disebut oleh seseorang?
Kemuliaan seperti apakah yang kita inginkan? Kemuliaan di mata manusia ataukah
kemuliaan di sisi Allah SWT? Sungguh, sebaik-baik ucapan yang keluar dari bibir
kita tatkala nama Rasulullah Muhammad SAW disebut adalah berupa ucapan sholawat
dan salam yang kita sampaikan kepadanya. Dan tidaklah orang yang disebut pelit
itu hanya orang yang tidak mau memberikan kelebihan hartanya, namun kata
Rasulullah SAW dalam haditsnya, bahwa “Orang yang bakhil (pelit) itu adalah
orang yang apabila disebut namaku (Muhammad SAW), namun ia tidak mau
bersholawat kepadaku”.
Sungguh, akan kemana wajah ini akan kita
hadapkan. Malu rasanya saat ini kita jauh dari apa yang dirasakan para sahabat
terhadap Rasulullah SAW. Para sahabat begitu
haru biru ketika berada bersama Rasulullah SAW. Ada yang menangis saat disebut nama beliau
SAW, ingin senantiasa bersama dan selalu menyertai beliau SAW, bahkan ada salah
seorang dari sahabat Rasulullah SAW yang merasa khawatir tidak dapat bertemu
beliau SAW – meskipun ia telah dijamin surga – saat mengingat kematian yang
akan mendatanginya dan kematian Rasulullah SAW.
Sesungguhnya mencintai nabi Muhammad SAW adalah
wajib, melebihi kecintaan kita terhadap diri kita sendiri, orang tua, anak,
keluarga, harta benda, bahkan seluruh manusia. Dan salah satu tanda seseorang
yang mencintai Rasulullah SAW adalah berharap yang sangat akan pertemuan dengan
beliau SAW serta menyertainya. Dan kehilangan keduanya adalah adalah lebih
berat baginya dari kehilangan apapun di dunia ini.
Ya Allah Ya Rabbiy,
Kurniakanlah kami kalbu pecinta
Cinta akan Rasul-Mu terkasih
Dengan sebenar-benarnya cinta sejati
Yang bukan hanya pengakuan namun berupa pembuktian
Yang menjadikan pertemuan dengannya sebagai sebuah kerinduan…
Kurniakanlah kami kalbu pecinta
Cinta akan Rasul-Mu terkasih
Dengan sebenar-benarnya cinta sejati
Yang bukan hanya pengakuan namun berupa pembuktian
Yang menjadikan pertemuan dengannya sebagai sebuah kerinduan…
***
0 komentar:
Posting Komentar