Pertama kali naik Kapal laut

                Dulu waktu aku mau pergi ke sampit kalimantan tengah, untuk mengunjugi orang tua di sana yang bekerja berjualan disana, waktu itu habis lebaran 2012 berangkat kesana gak ada temane gak ada barengane, aku pergi nekat aja meskipun nggak tau tempatnya, tapi aku yakin pasti nyampek soalnya aku sudah di kasih alamatnya, dan aku juga kan bisa baca tulis jadi gak takut kalau kesasar, segera aku tanya jaduwal kapal di travel, setelah melihat jaduwal eh.. teryata 2 hari lagi ada kapal besar kapal Leuser yang tujuannya kesana, berfikir sejenak sama menghubungi bapak yang di sana, katanya gk pa pa naik kapal itu aja, langsung saja aku pesan satu tiket untuk aku sendiri.
                Malamnya aku mengemasi barang barang yang akan di bawah, dan beberapa pakaian untuk di sana, hari berangkat pun tiba waktu itu hari jum’at aku ikut travel dengan rombongan yang akan ke bandara juanda, yah .. aku jadinya ikut ke bandara juanda dulu sebelum ke tanjung perak surabaya, soalnya  jaduwal kapal yang aku tumpangi brangkatnya pukul 18.00, waktu itu aku sholat jum’at dulu di juanda, stelah selesai baru kami berangkat ke tanjung perak. Sesampai di perak. Aku masih menunggu, waktu itu sampai di perak jam 02.30. ya jadinya aku nunggu sebentar, sambil makan bekal nasi bungkus.
                Nah waktu sudah mau brangkat, teryata tiketknya harus di boarding pass atau cek in dulu, kalo gak gitu gak bisa masuk ke kapal katanya, ya aku ikut saja orang orang soalnya aku kan belum punya pengalaman di sini, barang aku tinggal, segera aku cek in dulu, setelah selesai, aku masuk ke dalam pelabuhan, yang antrinya bukan main desel deselan rakarowan mana bawa barang berat lagi, setelah sudah masuk aku menunggu di ruang tunggu sebelum masuk ke kapal,.
                Waktu masukke kapal pun tiba,. Kali ini aku terlalu payah, bagaimana tidak soalnya bedesak desakan sangat, udaranya panas, bawa barang berat, senggol sana senggol sini, asap rokok, rasane kudu semaput wae… aku menunggu mereka semua masuk dulu, aku belakangan masuk ke kapalnya soalnya aku gk kuat, setelah agak longgar aku pun masuk,. Setelah masuk aku dapat di dek no 2 kalo gk salah ya 3, lupa aku, setelah dapat tempat, aku berkenalan dengan orang yang setempat dengan aku, sambil tanya tanya tempat yang aku tuju, teryata dia tahu, ya jadinya aku minta di tunjukin nanti kalo sudah turun dari kapal, aku beruntung aku berhadapan dengan cewek yang seantar denganku, dia sangat cantik, sayang sudah punya anak 1, aku di lihatin saja ma dia, sampai malu aku,.
                Kapalnya begitu besar dan longgar, barang aku tinggal, terus aku tinggal jalan jalan ke atas kapal, waktu kapal berangkat, waktu itu magrib, ya, aku tinggal sholat dulu di mushola sambil berdo’a semoga lancar selamat sampai tujuan, selesai sholat aku kembali ke tempatku, dan kapal itu sudah mulai berjalan, tapi di tempatku itu panasnya bukan main, angkep pol,. Jadi aku tinggal d luar atas aja,.. aku sangat menikmati perjalanan ini ketakjubpanku akan apa yang Alloh ciptakan,. Pemandangan yang indah di lautan, ombak ombak menari seirama paduan ilahi,. aku takut mabok laut atau muntah muntah,. Tapi alhamdulillah tidak soalnya tidak begitu ada ombak, malam pun tiba, kiranya sudah sampai di tengah tengah laut pas, aku lapar… bekal yang ku bawa tadi sudah ku makan waktu mau berangkat tadi, dan sekarang aku masih lapar, aku pun mencoba membeli pop mie di kantin teryata mahal sangat pop mie 1  rp 10.000, sebenernya dapat jatah makan sih, tapi makanannya itu seperti makanan ayam, hanya nasi dan telur di soreng tepung yang hanya sebesar 3 jari, gk kolu mangan,
                Tengah malam, panas angkep, aku keluar di atas sambil membawa gelarang dengan teman yang aku kenal tadi, ya aku tidur di luar,.. terasa nyaman, adem, tapi mulai ada ombak, jadi agak pusing aku, ya aku bikin tidur aja sampai waktu subuh, ada adzan aku kira itu waktu subuh aku pergi sholat eh teryata itu waktu tahajud, sedang aku sholat subuh,.. hadeehh gk lihat jam, ya uda, aku kembali tidur sebentar, tak berapa lama, adzan subuh kumandang,. Aku berangkat dan sholat subuh. Setelah itu aku menikmati indanya pagi, munculnya matahari dari tengah laut, dan aku takjub,.
                Waktu sore tiba, dan sudah kelihatan pulau kalimantan yang begitu penuh dengan pepohonan, dan kapal pun sudah memasuki teluk sampit atau muara kali sampit masih butuh 3-4 jam dari muara sampai ke pelabuhan, waktu itu jam 9 malam dan kapal pun sudah mau sampai di pelabuhan untuk sandar, tapi,.. di luar hujan lebat sangat lebat,. Kapal pun sandar, orang orang pada keluar meskipun hujan, aku pun ikut, aku keluar meskipun hujan lebat, basah semua jaketku,. Aku di pandu temanku untuk mencari travel yang tujuanya ke tempat ku tuju,. Aku pun dapat travel dan aku berpisah dengan sahabat yang ku kenal di kapal itu, hujan lebat, naik mobil travel panter, aku sangat takut, bagaimana tidak, saking lebatnya hujan, jalanan pun agaknya gak kelihatan sedang jalurnya hanya satu arah. Getir, takut, was was… orang tua tlpon terus, sampek ndy, mbuh pak ndy kie, iki udan duweres, sesampai di pertengahan perjalanan rombongan singgah di warung, mereka makan,. Aku pun beli minum dan mau kencing, perjalanan berlanjut. Masih sama hujan lebat terus tidak henti hentinya. Dan akhirnya sampai di tempat yang aku tuju yaitu di kota waringin timur simpang sebabi,. Di situ aku di jemput sama bapak, sampai sudah di rumah waktu itu pukul 12.00 malam,. Lelah,. Aku pun tidurr..
MABOK LAUT
                Setelah beberapa bulan di sampit kalteng, aku pun di suruh pulang soalnya di rumah dapat kerjaan katanya, waktu itu sangat mendadak, aku pulang begitu cepat mendadak karena setelah tanya jaduwal kapal ternyata besok sudah ada kapal yang mau berangkat, langsung saja aku di antar bapak ke temannya bapak yang ada di sekitar alun alun sampit, di situ aku nginep satu malam terus paginya kapalnya berangkat.
                Pagi setelah sholat subuh aku di antar teman bapak untuk berangkat ke pelabuhan, yang jarak rumahnya dan pelabuhan sangat dekat Cuma sekitar 500 meter lah, aku pun sampai di pelabuhan  dan masuk untuk chek in, setelah itu masuk kapal, saat itu kapalnya Kirana I kapalnya sangat kecil, aku masuk dan cari tempat, setelah dapat tempat di situ aku juga bersebelahan dengan orang wanita yang dari madiun kalo gak salah, dan kapal pun berangkat pagi jam setengah 06.30 wib,  aku pun jalan jalan di sekitar kapal, lihat lihat supaya tahu, awalnya biasa soalnya masih di teluk sampit belum masuk ke laut,. Setelah siang kapal sudah mulai masuk ke laut,. Sudah terasa ombaknya, waktu itu sore jam ashar aku mulai mabok, kepala pusing benar, badan semakin tak terkendali hingga tengah malam, ombak menerjang kapal,. Badanku aku buat tidur terus sampai mau sandar,. Untuk makan, sholat saja gak bisa, yang terparah aku muntah mulut aku sumpal pake tangan terus aku lari ke wc, di wc aku keluarkan semua sampai lemas badanku, di tambah lagi di wc ada taiknya orang yg tercecer tambahh muntah terus aku,.  Aku kembali ke tempatku, aku sangat tersiksa saat itu, badanku sepertinya tak kuasa, aku sangat merana, dan keadaan itu terus berlanjut sampai kapal sandar di tanjung perak surabaya.
                Singkat cerita, kapal pun sandar, aku mulai beranjak turun dari kapal, aku keluar masih saja ada petugas yang periksa periksa, tapi aku lolos, padahal saat itu aku bawa burung, aku berfikir oh.. gini ya rasanya naik kapal,. Sungguh sungguh terlalu menyiksa,.  Aku terus jalan untuk naik ke bus yang jurusannya ke bungurasih, sesampai di bungur, aku lihat lihat bus yang jurusanya ke bojonegoro atau semarang atau tuban, ternyata adanya Cuma semarang, langsung saja aku naiki, di dalam bus aku di tanya, kemana mas, pucuk pak lamongan,. Brp.? Bapak itu bilang 50.000, aku hah.. kk mahal pak biasanya gak segitu, bapak, ini bus patas mas jauh dekat bayarnya sama,. Wah,. Mau gimana lagi aku bayar saja, meskipun dalam hati nggrundel dengan biaya itu, memang sih aku gk lihat kalo bus itu patas, habisnya gak ada tulisanya,. Sesampai di pucuk,. Aku pun ngojek motor 12.000 saat itu aku masih ingat, sampai di rumah jam 01.00,. hadeehh benar benar pengalaman yang melelahkan,.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda, Semoga Bermanfaat.. :) :D

Allah Karim

Asma ul Khusna

Diberdayakan oleh Blogger.

Postingan

Perangai

Sepercik Pemikiran

Jabir bin Samurah meriwayatkan, Betis Rasulullah kecil dan lembut (sesuai dengan postur tubuh beliau) Tawa Rasulullah adalah senyuman. Ketika saya memandang beliau, saya dapat menyatakan, ‘Kedua mata beliau sangat hitam, namun bukan disebabkan oleh celak’ (HR Tirmidzi, Ahmad dan Hakim)
Abdullah bin Harits bin Jaza’ meriwayatkan, Saya tidak pernah melihat seseorang yang lebih sering tersenyum daripada Rasulullah. (HR Tirmidzi dan Ahmad)
Allohumma Sholli Wa Sallim Wabarik Alaih