Rasa yang takkan pernah terlupakan

Begitu nikmat, begitu indah, begitu senang
dengan rasa yang apa yang ku rasakan
sungguh beda dari rasa yang lain, dan aku rela tak ada karena rasa itu
rasa yang tak bisa ku lupakan, dan tak ada yang bisa menggantikannya


rasa yang membuatku menangis
dan ku melihatmu kawan sekarang kamu merasakannya
rasa yang kan ku pertahankan sampai aku tak ada
lirih hatiku menagis karenamu, karena rasaku kepadamu


ku berdoa dengan rasaku, ku bermunajat memohon rasaku ini tulus ikhlas dan suci padamu
rasaku padamu adalah nikmat pemberianmu
rasa yang timbul karena cintaku bukan cinta biasa, cintaku ini cinta mati
dan aku yakin kalau kamu mencintaiku,.,.,.,. :D :D

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda, Semoga Bermanfaat.. :) :D

Allah Karim

Asma ul Khusna

Diberdayakan oleh Blogger.

Postingan

Perangai

Sepercik Pemikiran

Jabir bin Samurah meriwayatkan, Betis Rasulullah kecil dan lembut (sesuai dengan postur tubuh beliau) Tawa Rasulullah adalah senyuman. Ketika saya memandang beliau, saya dapat menyatakan, ‘Kedua mata beliau sangat hitam, namun bukan disebabkan oleh celak’ (HR Tirmidzi, Ahmad dan Hakim)
Abdullah bin Harits bin Jaza’ meriwayatkan, Saya tidak pernah melihat seseorang yang lebih sering tersenyum daripada Rasulullah. (HR Tirmidzi dan Ahmad)
Allohumma Sholli Wa Sallim Wabarik Alaih